TOPKATA.com – Teknologi telah merubah pola pikir dan cara kerja masyarakat. Sebelum teknologi informasi berkembang, masyarakat harus proaktif untuk mendapat penghasilan.
Namun, di era digital saat ini, uang yang datang menghampiri para kreator. Hal ini dikenal dengan penghasilan pasif yang nilainya jauh lebih besar. Tergantung dari strategi dan kreativitas seseorang. Inilah yang terjadi di salah satu dusun kecil di Bondowoso, Jawa Timur.
Dusun Posong, Desa Tapen, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur kini dijuluki ‘Kampung Youtuber’. Banyak warga yang pas-pasan akhirnya ekonominya membaik. Bahkan akhirnya mampu membeli motor, mobil, sawah hingga tanah.
Pemuda di Kampung Youtuber ini sebagian besar telah menjadi konten kreator yang menghasilkan materi hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, ada yang meraup penghasilan Rp 250 juta/ bulan.
Di dusun ini, sepintas rumah warga terkesan biasa saja. Namun, jangan heran jika ternyata terparkir mobil maupun motor. Bahkan karena rumahnya tidak luas, kendaraan mereka diparkir di pinggir jalan karena tidak ada garasi.
Salah seorang pemuda setempat, Angga, mengaku mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 250 juta per bulan. Meski ia mengaku pada tahap awal ia hanya mendapatkan Rp 2,5 juta.
Video Pilihan : Pengedar Narkoba Terciduk di Dharmasraya
“Saat itu, ketika masuk ke mesin ATM saya jadi kaget Apakah betul rekening saya ada uangnya dari Youtube. Setelah saya pencet-pencet mesin ATM, ternyata uangnya keluar. Akhirnya saya yakin bahwa dari Youtube ini betul-betul menghasilkan uang,” cerita Angga , sembari tertawa saat berbincang dengan wartawan, sebagaimana dilansir laman detik, Selasa (19/10/2021).
Angga mengungkapkan, berkat youtube para pemuda menjadi kaya mendadak. “Tak bisa dipungkiri. Terkadang mereka langsung beli mobil, tidak berpikir mau parkir di mana. Tak jarang mereka yang tiba-tiba memiliki mobil. Sehingga agak kerepotan saat harus menjaga mobilnya yang diparkir di pinggir jalan,” ujarnya.
Sepertinya ujar Angga, banyak pula mereka masih terkesan bingung karena jadi orang kaya baru. “Jangan salah. Di sini beberapa pemuda malah sudah umrah. Termasuk memiliki tanah atau sawah yang luas. Banyak pula yang membeli hewan ternak semisal sapi atau kambing. Sehingga mereka masih bisa terkesan memiliki pekerjaan. Yakni memelihara hewan ternak dan merawat sawah atau ladang,” ujar Angga.