TOPKATA.com – Anggota DPR RI Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina mengakui kesibukannya menjadi luar biasa. Menurutnya, bahkan jauh melebihi saat menjadi Ketua TP PKK Provinsi Sumbar selama 10 tahun suaminya, Prof. Irwan Prayitno menjabat Gubernur Sumbar.
“Ketika memulai pengabdian sebagai anggota DPR RI, ternyata waktu ini terasa kurang. Tak cukup rasanya 3×7 jam setiap harinya, ketika harus berurusan dengan masyarakat,” ungkap Nevi dalam refleksi akhir tahun 2021 atau tahun keduanya sebagai wakil Sumbar di Gedung DPR RI dari Dapil Sumbar 2.
Sepanjang 2021 ini, lanjut Nevi, ada sebanyak 457 kunjungan lapangan yang dilakukan di Daerah Pemilihan Sumbar 2. Mulai dari bibir pantai Pariaman, hingga kawasan pegunungan di Pasaman dan Kabupaten 50 Kota yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumut dan Provinsi Riau.
“Bayangkan, entah berapa kali sehari harus berkunjung ke masyarakat. Walau begitu, banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat di wilayah dapil kami,” ujarnya.
Lanjutnya, “Berbagai persoalan masyarakat kita dengar dan kita suarakan, meski kita tidak bisa menjanjikan untuk bisa melaksanakannya, tapi setidaknya kita katakan pada masyarakat akan diusahakan mencarikan jalan keluarnya dan kita secara pribadi harus punya komitmen untuk memperjuangkannya.”
Dari aspirasi masyarakat yang diterima dan bertemu langsung dengan berbagai lapisan masyarakat, baik persoalan ekonomi dan infrastruktur, termasuk masalah sosial, Alhamdulillah sebagian besar sudah dapat terealisasi di sepanjang 2021, tentunya akan berlanjut pada 2022.
“Alhamdulillah, kebetulan kami berada di Badan Anggaran DPR RI, sehingga bisa mengalokasikan dana cukup besar bagi pembangunan infrastruktur di Sumbar,” katanya.
Jumlahnya sekitar 20 miliar lebih. Belum lagi dalam bentuk bedah rumah atau bantuan sosial lainnya, baik berupa sembako, bantuan bencana termasuk rumah ibadah dan sekolah.
Diakui Nevi yang digelari Bunda UMKM ini, memang dari puluhan miliar dana pusat yang telah dikucurkan lewat dirinya selaku anggota DPR RI, hampir seluruhnya untuk daerah pemilihan Sumbar 2, karena memang wilayah yang diwakilinya, yaitu Kota Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Bukittinggi, Payakumbuh, hingga Pasaman dan Kabupaten 50 Kota.
“Sebagai anggota DPR RI, saya paling suka karena bisa menyalurkan anggaran pemerintah langsung ke daerah dan masyarakat. Semuanya saya pastikan tepat sasaran, karena pengusulannya berangkat dari aspirasi yang disampaikan langsung saat kunjungan ke daerah,” jelas Nevi.
Sebagai perempuan yang juga ibu rumah tangga, Nevi mengakui tentu ada hal-hal yang belum terealisasi. Namun perjuangan akan terus dilakukan dan akan selalu diupayakan.
“Khusus untuk program pemberdayaan UMKM, tahun 2022 terus kita lanjutkan. Begitu juga dengan bantuan-bantuan sosial kemasyarakatan dan rumah ibadah akan kita salurkan secara bertahap. Bagaimanapun, UMKM bangkit, perekonomian masyarakat otomatis akan bangkit pula. Karena itu, kita akan selalu menggandeng BUMN-BUMN yang ada khususnya BUMN yang ada khususnya BUMN yang beroperasi di Sumbar,” ujar Nevi.
Khusus soal perpajakan, lanjut Nevi, Fraksi PKS di DPR RI getol memperjuangkan agar penghasilan di bawah 8 juta tidak dikenai pajak. Hal ini juga sejalan dengan upaya membangkitkan ekonomi keluarga, agar gajinya bisa digunakan maksimal untuk kebutuhan keluarganya.
“Fraksi PKS DPR RI selalu di garda depan memperjuangkan besaran gaji pekerja yang dikenai pajak. Termasuk perjuangan pembatasan impor agar produk dalam negeri lebih laku di pasaran,” tutup Nevi.